Sejarah Band Dream Theater
Dream Theater adalah salah satu band progressive metal dan progressive rock terkenal di dunia. Band ini berasal dari Amerika Serikat dan dibentuk pada tahun 1985 di Massachusetts. Dream Theater memiliki teknik bermusik yang unik dan kompleks, serta sering memenangkan berbagai penghargaan musik dunia. Berikut adalah sejarah singkat tentang band Dream Theater.
Awal Karier (1985-1990)
Dream Theater dibentuk oleh John Petrucci (gitar) dan John Myung (bass) yang merupakan teman sekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka kemudian bertemu dengan Mike Portnoy (drum) di salah satu ruang latihan di kampus dan sepakat untuk membentuk sebuah band. Awalnya, mereka menamakan band mereka Majesty, dan merekrut Kevin Moore (keyboard) dan Chris Collins (vokal) sebagai anggota tambahan. Band ini mulai aktif menggelar konser di berbagai klub dan bar di sekitar Boston.
Pada tahun 1987, Collins keluar dari band dan digantikan oleh Charlie Dominici sebagai vokalis baru. Band ini juga mengganti nama mereka menjadi Dream Theater, yang terinspirasi dari nama sebuah bioskop di California. Pada tahun 1988, mereka berhasil mendapatkan kontrak rekaman dengan label Mechanic Records dan merilis album debut mereka yang berjudul When Dream and Day Unite pada tahun 1989. Album ini mendapat sambutan hangat dari para penggemar musik progressive metal, namun tidak terlalu sukses secara komersial.
Dengan Label Atlantic (1991-2005)
Setelah merilis album pertama mereka, Dream Theater mengalami pergantian vokalis lagi. Dominici dipecat dari band karena dianggap tidak cocok dengan gaya musik band. Mereka kemudian mencari vokalis baru melalui audisi dan akhirnya menemukan James LaBrie dari Kanada sebagai vokalis ideal untuk band mereka. Dengan formasi baru ini, Dream Theater pindah ke label Atlantic Records dan merilis album kedua mereka yang berjudul Images and Words pada tahun 1992.
Album ini menjadi album tersukses Dream Theater hingga saat ini. Album ini mendapat sertifikat emas dari RIAA dan mencapai posisi nomor 61 di Billboard 200. Album ini juga menghasilkan single hit “Pull Me Under” yang masuk ke tangga lagu Billboard Hot 100 dan MTV. Album ini menampilkan gaya musik progressive metal yang melodis, kompleks, dan dinamis, serta menunjukkan kemampuan bermusik yang luar biasa dari para anggota band.
Dream Theater kemudian merilis album ketiga mereka yang berjudul Awake pada tahun 1994. Album ini menjadi album dengan posisi tertinggi di tangga album Amerika Serikat dengan mencapai nomor 32 di Billboard 200. Album ini juga mendapat pujian dari para kritikus musik dan penggemar karena menawarkan variasi musik yang lebih berat, gelap, dan eksperimental. Namun, setelah merilis album ini, Kevin Moore memutuskan untuk keluar dari band karena alasan pribadi dan artistik.
Moore digantikan oleh Derek Sherinian sebagai keyboardis baru untuk Dream Theater. Dengan formasi ini, Dream Theater merilis album mini A Change of Seasons pada tahun 1995 yang berisi satu lagu epik selama 23 menit dan beberapa lagu cover live. Pada tahun 1997, mereka merilis album keempat mereka yang berjudul Falling into Infinity yang merupakan album paling kontroversial dalam karier mereka. Album ini dipengaruhi oleh tekanan label rekaman untuk membuat mus
Era Roadrunner (2006-sekarang)
Pada tahun 2006, Dream Theater pindah ke label Roadrunner Records dan merilis album kesepuluh mereka yang berjudul Systematic Chaos pada tahun 2007. Album ini menjadi album pertama Dream Theater yang masuk ke top 20 besar Billboard 200 dengan mencapai posisi nomor 19. Album ini juga menghasilkan dua video musik untuk lagu “Constant Motion” dan “Forsaken”. Pada tahun yang sama, mereka merilis album kompilasi Greatest Hit (…and 21 Other Pretty Cool Songs) yang berisi lagu-lagu terbaik mereka dari tahun 1991 hingga 2005.
Album kesebelas Dream Theater, Black Clouds & Silver Linings, dirilis pada tahun 2009 dan menjadi album dengan posisi tertinggi di Billboard 200 dengan mencapai nomor 6. Album ini juga mendapat sertifikat emas di Finlandia dan Jerman.
Album ini berisi enam lagu panjang yang mengeksplorasi berbagai tema seperti kematian, agama, dan politikĀ Album ini juga dilengkapi dengan tiga CD bonus yang berisi lagu-lagu cover, instrumental, dan demo.
Pada tahun 2010, Mike Portnoy mengumumkan bahwa ia keluar dari Dream Theater setelah 25 tahun bersama band. Ia mengatakan bahwa ia ingin mengambil jeda dari band dan mencoba proyek-proyek lain. Namun, anggota band lain tidak setuju dengan keputusannya dan memilih untuk melanjutkan tanpa dia. Mereka kemudian melakukan audisi untuk mencari drummer baru dan akhirnya memilih Mike Mangini sebagai pengganti Portnoy. Proses audisi tersebut didokumentasikan dalam sebuah film berjudul The Spirit Carries On.
Dengan formasi baru ini, Dream Theater merilis album kedua belas mereka yang berjudul A Dramatic Turn of Events pada tahun 2011. Album ini mendapat nominasi Grammy Award untuk kategori Best Hard Rock/Metal Performance untuk lagu “On the Backs of Angels”. Album ini juga mendapat respon positif dari para penggemar dan kritikus musik karena menunjukkan kembalinya gaya musik klasik Dream Theater. Album ini juga menjadi album pertama Dream Theater yang masuk ke top 10 besar di lebih dari sepuluh negara.
Album ketiga belas Dream Theater, yang merupakan album self-titled, dirilis pada tahun 2013. Album ini menjadi album pertama Dream Theater yang diproduseri oleh John Petrucci sendiri. Album ini juga menjadi album pertama Dream Theater yang menampilkan komposisi dari Mike Mangini. Album ini mendapat sambutan hangat dari para penggemar dan kritikus musik karena menampilkan musik yang lebih segar, variatif, dan kohesif. Album ini juga mencapai posisi nomor 7 di Billboard 200.
Pada tahun 2016, Dream Theater merilis album keempat belas mereka yang berjudul The Astonishing. Album ini merupakan album konsep rock opera yang mengisahkan tentang perjuangan seorang musisi melawan rezim tirani di masa depan. Album ini terdiri dari dua CD dengan total 34 lagu. Album ini mendapat pujian dari para penggemar dan kritikus musik karena menampilkan musik yang ambisius, epik, dan dramatis. Album ini juga mendapat sertifikat emas di Jerman.
Karakteristik Penulisan Lagu
Dream Theater dikenal sebagai band yang memiliki karakteristik penulisan lagu yang unik dan kompleks. Mereka sering menggunakan teknik-teknik musik seperti pola ritme yang tidak biasa, perubahan tempo dan tanda birama, solo instrumen yang virtuoso, serta pengaruh dari berbagai genre musik seperti jazz, klasik, metal, rock, pop, elektronik, dan lain-lain. Mereka juga sering membuat lagu