Sejarah Band Rock Dunia

Blog Ini Membahas Tentang Sejarah Band Rock Yang Ada Di Dunia

Uncategorized

Sejarah Band X Japan

X Japan adalah band rock asal Jepang yang dibentuk oleh Yoshiki “YOSHIKI” Hayashi dan Toshimitsu “ToshI” Deyama pada 1982. Band ini meraih kesuksesan setelah merilis album major debut mereka BLUE BLOOD pada 1989. Band ini juga dikenal sebagai salah satu band yang mempopulerkan gerakan visual kei di Jepang pada tahun 80 sampai 90-an. Setelah 10 tahun bubar setelah menyelenggarakan konser The Last Live pada 31 Desember 1997 di Tokyo Dome, pada 2007 band ini kembali lagi ke dunia musik internasional.

Tahun-tahun Awal (1977-1983)
Yoshiki dan Toshi pertama kali membentuk band ketika mereka masih duduk di bangku SD pada 1977. Mereka awalnya bernama Dynamite dan kemudian Noise. Mereka mulai bermain musik yang terinspirasi oleh band-band rock barat seperti Kiss, Iron Maiden, dan Led Zeppelin.

Era Indie (1985-1988)
X memulai aktivitas mereka di Tokyo pada 1985. Mereka merilis single EP pertama mereka “I’LL KILL YOU” pada bulan Juni 1985 di bawah label rekaman Dada Records. Pada bulan November 1985, mereka ikut serta dalam pembuatan album omnibus “Heavy Metal Force III”. Pada April 1986, X merilis single EP kedua mereka (Orgasm) di bawah label rekaman yang didirikan oleh Yoshiki, Extasy Records. Pada Maret 1987, X kembali ikut serta dalam pembuatan album kompilasi “Skull Trash Zone Vol 1.

Pada April 1987, hide dan Pata bergabung dengan X, melengkapi formasi X menjadi Yoshiki (Drum & Piano), Toshi (Vocal), hide (Guitar), Pata (Guitar), dan Taiji (Bass). Pada 14 April 1988, X merilis album pertama mereka “Vanishing Vision”. Album ini dirilis di bawah label rekaman milik Yoshiki, Extasy Records. Album ini berhasil mencapai peringkat 19 pada Oricon Main Chart; dan peringkat 1 pada Oricon Indies Chart, menjadikan X menjadi artis yang telah meraih kesuksesan secara umum walaupun masih di dalam indies label.

Major Debut On The Verge of Destruction (1989-1992)
Pada 21 April 1989, X merilis album major debut pertama mereka “BLUE BLOOD”. Album ini dirilis di bawah CBS/Sony Records setelah X memenangkan kontes audisi yang diadakan oleh Sony pada 26 Desember 1987. Album ini meraih sukses luar biasa di kalangan dunia musik Jepang dan berhasil mencapai peringkat 6 pada Oricon Chart. Album ini juga menghasilkan beberapa hit single seperti “Kurenai”, “Endless Rain”, dan “X”. Pada tahun yang sama, X juga menggelar tur nasional pertama mereka “Rose and Blood Tour” yang berakhir dengan konser di Nippon Budokan.

Pada tahun berikutnya, X merilis album kedua mereka “Jealousy” pada 1 Juli 1991. Album ini menjadi album pertama X yang berhasil mencapai peringkat 1 pada Oricon Chart dengan penjualan lebih dari satu juta kopi. Album ini juga melahirkan lagu-lagu populer seperti “Silent Jealousy”,Say Anything, dan Joker Pada bulan Agustus.

X juga mengadakan tur dunia pertama mereka “Violence in Jealousy Tour” yang mencakup beberapa negara seperti Hong Kong, Thailand, Taiwan, dan Prancis. Pada 31 Desember 1991, X mengumumkan bahwa mereka akan mengganti nama mereka menjadi X Japan untuk menghindari kebingungan dengan band punk Amerika yang juga bernama X.

Pada tahun 1992, X Japan mengalami perubahan personil. Pada 22 Januari 1992, Taiji mengundurkan diri dari band karena alasan pribadi dan digantikan oleh Heath. Pada 8 Agustus 1992, X Japan merilis single pertama mereka dengan formasi baru,Tears. Lagu ini ditulis oleh Yoshiki untuk mendiang ayahnya yang meninggal ketika Yoshiki masih kecil. Lagu ini menjadi salah satu lagu balada terbaik X Japan dan berhasil mencapai peringkat 2 pada Oricon Chart.

Art of Life ~ The Last Live (1993-1997)
Pada 28 Agustus 1993, X Japan merilis album ketiga mereka “Art of Life”. Album ini hanya berisi satu lagu yang berdurasi 29 menit. Lagu ini merupakan karya ambisius Yoshiki yang menggabungkan unsur rock, metal, klasik, dan progressive. Lagu ini juga menampilkan solo drum Yoshiki yang berdurasi 10 menit dan solo piano yang berdurasi 5 menit. Album ini kembali mencapai peringkat 1 pada Oricon Chart dan mendapat pujian dari para kritikus musik.

Pada tahun yang sama, X Japan juga menggelar konser spektakuler di Tokyo Dome yang bertajuk “Art of Life”. Konser ini menampilkan orkestra simfoni yang beranggotakan 70 orang dan koor yang beranggotakan 60 orang. Konser ini juga menjadi konser terakhir X Japan di Tokyo Dome selama empat tahun.

Pada tahun 1994, X Japan mulai jarang tampil bersama karena para anggotanya sibuk dengan proyek solo masing-masing. Yoshiki membentuk band Violet UK dan bekerja sama dengan artis-artis internasional seperti Roger Taylor, George Martin, dan Nicole Scherzinger. Toshi merilis album solo pertamanya “Made in Heaven” dan membentuk band T-Earth. Hide merilis album solo pertamanya “Hide Your Face” dan membentuk band Spread Beaver. Pata merilis album solo pertamanya “Pata” dan membentuk band Ra:IN. Heath merilis album solo pertamanya “Heath” dan membentuk band Dope HEADz bersama Pata.

Pada tahun 1996, X Japan kembali aktif dengan merilis single “Dahlia” pada 26 Februari 1996. Single ini menjadi single terakhir X Japan yang dirilis di bawah label Sony Music Entertainment. Pada bulan November 1996, X Japan merilis album keempat mereka “Dahlia”. Album ini menjadi album terakhir X Japan yang dirilis sebelum bubar. Album ini menampilkan gaya musik yang lebih beragam dan eksperimental daripada album-album sebelumnya. Album ini juga menghasilkan beberapa lagu hits seperti “Rusty Nail”, “Scars”, “Forever Love”, dan “Crucify My Love”. Album ini berhasil mencapai peringkat 2 pada Oricon Chart.

Pada tahun yang sama, X Japan juga mengadakan tur nasional terakhir mereka “Dahlia Tour”. Tur ini berlangsung dari November 1996 hingga Maret 1997 dan mencakup 20 kota di Jepang. Tur ini menjadi tur terpanjang dan terbesar yang pernah dilakukan oleh X Japan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *